Besarnya arus modal masuk ke
Indonesia, sebagai akibat pertumbuhan perekonomian yang tetap terjaga dalam
beberapa tahun terakhir, harus dapat dimanfaatkan untuk mendanai proyek-proyek
jangka panjang. Mengelola arus modal masuk (capital inflow) ke dalam kawasan
merupakan sebuah tantangan yang sulit, yang dihadapi negara-negara emerging
market seperti Indonesia karena dapat membawa berbagai risiko potensial
terhadap stabilitas keuangan.
Seperti yang telah diketahui, untuk
menjaga stabilitas moneter akibat derasnya arus modal masuk ke Indonesia dan
besarnya likuiditas saat ini, BI menerapkan beberapa kebijakan yang diapresiasi
Bank Dunia dan IMF sebagai langkah yang tepat.
Arus modal asing bisa mendatangkan
manfaat yang lebih besar ketimbang risikonya jika dikelola dengan benar.
Diperkirakan hingga akhir tahun ini arus modal asing yang masuk ke Indonesia
mencapai sekitar US$25 miliar.
Manfaat tersebut antara lain,
penurunan biaya bunga APBN, sumber investasi swasta, pembiayaan Foreign Direct
Investment (FDI) dan kedalaman pasar modal. Sementara risikonya adalah
terjadinya pembalikan, tekanan penguatan rupiah dan gelembung ekonomi.
Pemerintah perlu lebih aktif lagi
untuk mendorong perusahaan swasta untuk masuk bursa lewat penawaran saham
perdana (IPO) atau right issue. kemudian, memperbanyak penerbitan obligasi
negara dengan berbagai macam seri dan jangka waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar