Jumlah
unit UKM bervariasi menurut sektor, dan terutama UK terkonsentrasi di
pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Tahun 1997, jumlah UK di
sektor tersebut tercatat 22.511.588 unit, dan tahun 1998 jumlahnya meningkat
menjadi 23.097.871 unit, atau tumbuh 2,6% (dibandingkan UM yang tumbuh 1,2%).
Walaupun tidak ada studi-studi empiris yang dapat mendukung, namun dapat diduga
(hipotesis) bahwa kenaikan jumlah unit UK tersebut erat kaitannya dengan boom
yang di alami oleh beberapa subsektor pertanian, khususnya perkebunan sebagai
efek “positif” dari depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Distribusi
jumlah unit usaha menurut skala usaha dan sektor menunjukkan bahwa di satu
sisi, UKM memiliki keunggulan atas UB di pertanian, dan di sisi lain, dilihat
dari jenis produk yang dibuat, jenis teknologi dan alat-alat produksi yang
dipakai, dan metode produksi yang diterapkan, UKM di Indonesia pada umumnya
masih dari kategori usaha ‘primitif’.
Perkembangan
UKM di Industri pengolahan dan perdagangan berdasarkan data Deperindag
menunjukkan bahwa secara umum jumlah unit industri kecil dan menengah (IKM) dan
dagang kecil dan menengah (DKM) selama periode 1998-2001 mengalami peningkatan
masing-masing dari 2,1 juta ke hampir 2,9 juta unit dan dari 8,3 juta ke hampir
9,7 juta unit. Di dalam kelompok IKM, jumlah unit IK tumbuh rata-rata 11,1% per
tahun, yang masing-masing hanya sekitar 6% lebih; sedangkan jumlah unit DKM
tumbuh rata-rata 5,13% per tahun, juga lebih tinggi di bandingkan rekannya dari
skala yang lebih besar. UKM di Indonesia sangat penting terutama dalam
penciptaan/pertumbuhan kesempatan kerja, atau sumber pendapatan bagi masyarakat/RT
miskin. Hal ini di dasarkan pada fakta empiris yang menunjukkan bahwa kelompok
usaha ini mengerjakan jauh lebih banyak orang di bandingkan jumlah orang yang
bekerja di UB. Dalam kelompok UKM juga terdapat perbedaan yang besar antara
tingkat kepadatan L dari UK dibandingkan dari UM. Jumlah L yang di serap oleh
UK tahun 2000 mencapai 63,5 juta orang dan naik menjadi hampir 65,3 juta orang
tahun 2001.
Sebagai
perbandingan, pada tahun 2000 UM dan UB hanya menyerap masing-masing 7 juta dan
300 ribu orang lebih, dan pada tahun 2001 hampir mencapai 8 juta dan 400 ribu
orang lebih.
Informasi
mengenai UK di industri pengolahan dari data BPS dalam publikasi tahunannya
statistik Indonesia 2001 menunjukkan bahwa jumlah unit IMI jauh lebih banyak di
bandingkan jumlah unit IK, dan ini memang merupakan salah satu karakteristik
dari UK di LDCs atau negara-negara berpendapatan rendah, dibandingkan di Dcs
atau negara-negara berpendapatan tinggi, di mana UK pada umumnya adalah usaha
modern. Dan kelompok usaha tersebut sangat dominan di industri-industri yang
memproduksi barang-barang konsumsi sederhana seperti makanan dan minuman,
tekstil dan produk-produknya (TPT), dan produk-produk dari kayu.
Sumber:https://tiaralenggogeni.wordpress.com/2011/04/14/usaha-kecil-dan-menengah-penanaman-modal-asing/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar